Senin, 13 Agustus 2012

SEVERUS SNAPE SANG AGEN RAHASIA



Dia mantan pelahap maut. Bajunya selalu hitam. Sikapnya dingin. Mukanya galak. Terutama sama Harry Potter. Tapi apakah Snape sejahat penampilannya? Sepertinya harus dipikir ulang. Soalnya, berkali-kali Snape telah menolong Harry.

Mantra Penolong
         Hermione dan Ron khawatir akan keselamatan Harry ketika ia main Quidditch. Soalnya mereka melihat mulut Snape komat-kamit membaca mantra. Jangan-jangan dialah yang menyebabkan sapu terbang Harry bergerak tak tentu arah.
            Tapi . . . Justru Snape berusaha melindungi Harry. Ia membaca mantra untuk melawan mantra jahat yang diucapkan Profesor Quirrell. Guru itu ternyata anak buah Voldemort.

Tanda Kegelapan
         Setiap Pelahap Maut punya Tanda Kegelapan pada lengan mereka. Tanda itu akan muncul jika Voldemort memanggil mereka. Snape punya tanda itu karena ia pernah menjadi Pelahap Maut.
            Setelah Turnamen Triwizard, Harry bilang bahwa Voldemort telah kembali. Cornelis Fudge tidak percaya. Padahal Dumbledore ikut mendukung pernyataan Harry. Lalu, Snape menunjukkan tanda kegelapannya yang menghitam. Tindakan itu untuk mendukung Harry.

Si Occlumens
         Snape pernah mengajari Harry mantra Occlumency. Mantra ini untuk menyembunyikan pikiran dan rahasia dari penyihir yang bisa mantra Legilimency. Snape adalah Occlumens yang hebat. Makanya, Dumbledore memilihnya untuk mengajari Harry. Apalagi, Snape tahu bahwa selama berbulan-bulan, Voldemort telah memanfaatkan pikiran Harry.

Veritaserum
         Profesor Umbridge meminta Veritaserum pada Snape. Hal itu agar Harry memberitahu keberadaan Sirius. Snape pura-pura memberikannya, padahal itu Veritaserum palsu. Snape lalu bilang, Veritaserumnya sudah habis, dan kalau pun mau membuatnya, butuh waktu sebulan! Itu sih, cuma alasan Snape saja. Sebenarnya ia ingin melindungi Harry dan Dumbledore.

Anggota Orde Phoenix
         “Dia menawan Padfoot!”, Harry memberikan pesan samarnya pada Snape. Ia bermimpi Sirius ditawan di Departemen Misteri. Harry ingin menyelamatkannya, tapi ia sedang disergap Umbrige dan anak-anak Slyterin.
            Snape kelihatan cuek. Padahal, ia segera berkomunukasi dengan Sirius dan anggota Orde Phoenix yang lain. Snape cemas kalau Harry tetap akan pergi ke Kementrian Sihir. Sebab, itu hanya jebakan Voldemort!



Pembunuh
         “Avada Kedavra!” Pancaran sinar hijau meluncur dari tongkat sihir Snape. Dumbledore pun meninggal dunia. Inilah saat yang paling menyakitkan bagi Harry. Snape telah mengkhianati Dumbledore!
            Snape memang membunuh Dumbledore. Tapi, bukan karena ia jahat. Dumbledorelah yang menyuruh Snape untuk membunuhnya. Tangan Dumbledore terluka parah sejak memakai cincin Horcrux milikn Voldemort. Karena kutukannya sangat mematikan, hidup Dumbledore hanya tinggal setahun lagi. Jadi Dumbledore meminta Snape untuk membunuhnya, karena ia tidak ingin dibunuh oleh Pelahap Maut lain. Apalagi oleh Greyback, si manusia serigala yang gemar menyantap daging manusia.

Sang Patronus
         Di Harry Potter and the Deathly Hallows, Snape mengeluarkan Patronus rusa betinanya. Patronus itu mengantarkan Harry ke tempat pedang Godric Gryffindor berada, yaitu di sebuah danau es di Hutan Dean. Pedang itu dapat menghancurkan Horcrux-Hoecrux Voldemort.
            Waktu itu, Harry belum tahu kalau Patronus itu berasal dari Snape. Lalu setelah Snape meninggal, barulah Harry tahu kesetiaan Snape pada Dumbledore. Dan Snape ingin melindungi Harry, karena sejak kecil ia sangat mencintai ibu Harry, Lily Potter!

Sumber : Bobo Special Edition Harry Potter No.02/2007

Tidak ada komentar:

Posting Komentar