“Kaupikir kau tahu lebih banyak sihir daripadaku?” katanya. “Daripada aku, daripada Lord Voldemort, yang telah
melakukan sihir yang Dumbledore sendiri tak pernah memimpikannya?”
Itulah yang diucapkan Voldemort pada
Harry Potter. Voldemort memang sombong. Sok paling tahu segalanya! Padahal ada
hal-hal penting yang ia tak tahu! Hal-hal penting yang membuat ia kalah! Inilah
tujuh hal penting yang Voldemort tak tahu. . .
1.
Cinta, mengalahkan kekuasaan sihir
“Aku tahu banyak hal penting yang
tidak kau ketahui...”
”Apakah
cinta lagi?” kata Voldemort, wajah ularnya mencemooh. “Solusi favorit
Dumbledore, cinta, yang dia nyatakan mengalahkan kematian, meskipun cinta tidak
mencegahnya terjatuh dari menara...”
Itulah percakapan Voldemort dengan
Harry. Ia meremehkan cinta dan tidak percaya pada kekuasaan cinta. Seperti kata
Dumbledore:
“Dan menyedihkan sekali, yang
diketahuinya tetap tidak lengkap, Harry! . . . Tentang
peri-rumah & cerita anak-anak, tentang cinta, kesetiaan dan kematian, Voldemort tidak tahu dan tidak mengerti
apa-apa. Sama sekali tidak tahu dan mengerti.
Bahwa itu semua memiliki kekuasaan lebih besar daripada kekuasaannya, kekuasaan yang tak bisa terjangkau sihir apapun,
adalah kebenaran yang tak
pernah dipahaminya.”
Itulah yang membuat Voldemort dulu kalah,
ketika ia menyerang Harry kecil. Lily Potter,
ibu Harry, memang tewas terkena serangan karena melindungi Harry. Namun pengorbanan Lily itu, justru membuat serangan
Voldemort berbalik pada dirinya sendiri.
Akibatnya, jiwa Voldemort pun terpecah-pecah.
2.
Voldemort memiliki Horcrux ke-7
Voldemort
dengan sengaja membuat 6 Horcrux untuk melindungi jawanya. Namun ia tak tahu, jika sebetulnya, tanpa
sengaja, ia memiliki Horcrux ke-7. Ketika jiwanya terpecah-pecah akibat kekuatan
cinta Lily, pecahan jiwa itu masuk ke dalam tubuh Harry. Voldemort sama sekali
tidak tahu. Dumbledore berkata:
“Kau
Horcrux ke-7, Harry, Horcrux yang tak pernah dimaksudkannya dibuatnya. Dia telah membuat jiwanya
begitu tidak stabil sehingga jiwanya pecah tercabik ketika dia melakukan tindakan jahat tak terkatakan
itu, pembunuhan atas orang tuamu,
usahanya membunuh seorang anak kecil... Dia meninggalkan sebagian dari dirinya menempel
padamu, calon korban yang selamat...”
3.
Kasih ibu, sepanjang masa
Walau
sudah mengalami kekalahan pertama, Voldemort tidak juga mengerti tentang kekuatan cinta. Itu sebabnya, ia kembali
melakukan kesalahan. Ketika berhasil menangkap Harry, Voldemort mengambil darah
Harry. Dumbledore menjelaskan hal ini kepada Harry. . .
“Dia
mengambil darahmu karena percaya darahmu akan menguatkannya. Dia mengambil
ke dalam tubuhmu sebagian kecil sihir yang dipasang ibumu padamu ketika dia mati untukmu.
Tubuhnya membuat pengorbanan ibumu tetap hidup, dan selagi sihir itu hidup, negitulah kau...”
“Seandainya
saja dia bisa memahami seperti apa persisnya dan betapa berkuasanya
pengorbanan itu, dia tidak akan, barangkali, berani menyentuh darahmu...”
Voldemort
tidak sadar, jika darah perlindungan Lily pada Harry, mengalir juga di dalam
dirinya. Dan di akhir cerita, hal ini menguntungkan Harry. . .
4.
Tongkat sihir Harry Potter lebih kuat
Agar
bisa mengalahkan Harry, Voldemort meminjam tongkat sihir Lucius Malfoy. Tetapi
dalam pertempuran, tongkat Harry bisa mematahkan tongkat pinjaman itu. Hanya
Dumbledore yang bisa menjelaskan penyebabnya. . .
“Dia takut kematian...”
“Dia jauh lebih takut daripadamu
malam itu, Harry. Kau telah menerima, bahkan memeluk, kemungkinan kematian, sesuatu yang tak
pernah bisa dilakukan Lord Voldemort. Keberanianmu menang, tongkat sihirmu
membuat tongkat sihirnya tak
berdaya...”
Ya,
itulah penyebabnya! Voldemort takut pada kematian. Sebaliknya, Harry dengan
berani menghadapi kematian. Keberaniannya itu telah membuat tongkatnya menjadi
lebih kuat.
5.
Tiga Hallow dan Penakluk Kematian
“Dan Voldemort tidak pernah
tahu tentang Hallow ini?”
“Menurutku tidak...”
Menurut
Dumbledore, Voldemort tidak tahu kehebatan Tiga Relikui Kematian (Hallow). Itulah sebabnya, ia begitu repot
membuat enam Horcrux. Padahal, mengumpulkan
Tiga Hallow (Tongkat Sihir Elder, Batu Kebangkitan, Jubah Gaib) mungkin akan lebih praktis, dan
membuatnya bisa menjadi Penakluk Kematian.
Ssst...
Padahal Voldemort sebetulnya sudah berhasil memiliki Batu Kebangkitan dan
Tongkat Sihir Elder. Tapi untunglah, dia
tidak tahu kalau kedua benda itu adalah Hallow. Benda-benda keramat yang
menurut legenda, adalah pemberian Sang Kematian pada tiga penyihir bersaudara.
6.
Tongkat Sihir Elder hanya patuh pada tuannya
Voldemort
mencuri Tongkat Sihir Elder dari makam Dumbledore. Ia mengira sudah berhasil
memiliki tongkat tersakti di antara semua tongkat sihir! Voldemort tidak tahu,
kalau tongkat itu hanya bisa hebat, jika berada di tangan majikannya.
“Kau masih belum mengerti rupanya,
Riddle? Memiliki tongkat sihir itu tidak cukup! Memegangnya, menggunakannya, tidak
membuat tongkat itu benar- benar
milikmu. Tidakkah kau mendengarkan Ollivander? Tongkat sihir memilih penyihirnya... Tongkat
Sihir Elder mengenali majikan yang baru sebelum Dumbledore mati...”
Ketika
menyadari hal itu, Voldemort menduga Snape-lah majikan baru tongkat itu, karena
Snape yang membunuh Dumbledore. Tapi dia salah, ternyata bukan Snape!
7.
Severus Snape memiliki rahasia
Voldemort
tidak tahu, Snape menyimpan rahasia sampai akhir hayatnya. Di akhir cerita, di
saat pertempuran akhir Harry melawan Voldemort, Harry menceritakan rahasia
Snape pada Voldemort . . .
“Apakah kau tidak mendengarkan?
Snape tak pernah mengalahkan Dumbledore!”
Sumber : Bobo Special Edition Harry Potter No.02/2007
Tidak ada komentar:
Posting Komentar