Senin, 13 Agustus 2012

PERAWATAN KELUARGA (PK)


Mencuci Tangan dan Kompres Uap Panas
A.       Peralatan Mencuci Tangan
§  Air bersih
§  2 buah baskom
§  Tempat perhiasan / aksesoris
§  Sabun + tempatnya
§  Sikat kuku + tempatnya
§  Handuk kecil
§  Celemek
§  Masker
§  Sarung tangan

B.        Peralatan Kompres Uap Panas
§  Teko berisi air panas
§  Pengalas
§  Cream / Vaseline
§  Handuk besar
§  Tissue + air

C.        Pelaksanaan Mencuci Tangan
§  Apabila memakai baju lengan panjang, singsingkan lengan baju lebih dahulu.
§  Apabila memakai perhiasan, lepas lebih dahulu dan letakkan ke tempat perhiasan.
§  Basahi tangan dari ujung jari sampai siku ke dalam baskom pertama berisi air.
§  Ambil sabun dari tempatnya, cuci dahulu sabun tersebut.
§  Ambil busa sabun.
     Gosokkan busa pada telapak tangan, punggung tangan, sela-sela jari tangan, lengan bawah, sampai siku.
     Lakukan hal yang sama pada tangan yang satu.
§  Cuci kembali sabun dan letakkan ke tempat semula.
§  Ambil sikat kuku dari tempatnya, cuci dahulu sikat kuku tersebut.
§  Sikatkan pada kuku, sela-sela jari tangan, telapak tangan, punggung tangan, lengan bawah, sampai siku.
Lakukan hal yang sama pada tangan yang satu.
§  Cuci kembali sikat kuku dan letakkan ke tempat semula.
§  Bilas tangan dengan air dari baskom pertama hingga busa hilang.
§  Bilas kembali tangan dengan air dari baskom kedua hingga bersih.
§  Tutup kedua telapak tangan agar tidak terkena debu.
§  Ambil handuk dengan posisi tangan tetap menggenggam menggunakan dua jari.
§  Satu sisi handuk untuk satu tangan.
Usapkan hingga kering sambil dipijat-pijat.
§  Gunakan APD dengan urutan : masker, celemek, sarung tangan.

D.       Pelaksanaan Kompres Uap Panas
§  Pelaku meminta izin kepada Client.
§  Pengalas dan teko yang berisi air panas diletakkan di atas meja.
§  Muka Client diolesi Cream / Vaseline, terutama di sekitar mulut.
§  Client menunduk menghadap teko, mulut Client dibuka agar uap panas dapat masuk.
§  Kepala Client ditutup dengan handuk sampai mengelilingi tepi teko agar uap panas tidak keluar.
Jarak teko dengan mulut kira-kira 15 cm dan lakukan  ±  15 menit.
§  Setelah 15 menit, ambil handuk dari kepala Client.
§  Bersihkan muka Client dengan tissue yang dibasahi air.
§  Bersihkan kembali muka Client dengan tissue kering.
§  Rapikan alat-alat.
§  Pelaku berpamitan kepada Client.
§  Pelaku melepas APD dengan urutan : melepas sarung tangan, celemek, masker.
§  Pelaku memcuci kembali tangan dengan langkah yang sama.

PEMBIDAIAN


Fungsi pembidaian :
a.    Mencegah pergerakan / pergeseran antar tulang
b.    Memberi istirahat
c.     Mengurangi rasa sakit
d.    Mempercepat penyembuhan

Cara pembidaian :
a.    Sediakan alat-alat perlengkapannya yang terdiri dari beberapa kantong pipih atau bambu
b.    Bidai harus meliputi dua sendi dari tulang yang patah
c.     Ikatan jangan terlalu keras dan jangan terlalu kendur
d.    Ikatan harus cukup jumlahnya, dan bagian yang diikat adalah sebelah atas serta bawah tulang yang patah
e.    Bidai dibalut dengan perban agar rasa sakit berkurang

PATAH TULANG


Patah tulang yaitu kerusakan pada jaringan tulang sehingga terputusnya jaringan tulang satu dengan yang lain. Patah tulang terbagi menjadi dua :
1)       Patah Tulang Terbuka
       Yaitu dimana tulang yang patah menonjol keluar dan dapat berhubungan dengan udara luar.
Rehabilitasi patah tulang terbuka :
v Hentikan perdarahan dengan pembalut penekan
v Rawat lukanya dan tutup luka dengan kasa steril
v Lakukan pembidaian dan bawa ke Rumah Sakit
2)       Patah Tulang Tertutup
       Yaitu patah tulang dimana tulang yang patah tidak berhubungan dengan udara luar.
Rehabilitasi patah tulang tertutup :
v Lakukan pembidaian
v Anggota tubuh yang patah ditinggikan
v Bawa ke Rumah Sakit

KEDARURATAN MEDIS



              Seseorang yang mengalami kasus medis atau dikenal dengan kedaruratan medis, mungkin dapat mengalami cedera sebagai akibat dari gejala gangguan fungsi tubuh. Misalnya kehilangan kesadaran lalu terjatuh, sehingga terjadi suatu luka. Penyebabnya antara lain infeksi, racun, atau kegagalan satu ataupun lebih sistem tubuh.
              Penanganan penderita yang paling penting adalah menjaga jalan napas dan memantau tanda vital penderita secara teratur, lalu segera merujuk penderita ke fasilitas kesehatan.
              Beberapa kasus umum yang mungkin ditemukan oleh seorang penolong :

Pingsan
              Terjadi karena peredaran darah dan oksigen ke otak berkurang. Hal itu dapat disebabkan oleh,
ü  reaksi terhadap rasa nyeri
ü  kelelahan
ü  kurang makan
ü  emosi yang hebat
ü  berada dalam ruangan penuh orang tanpa udara segar yang cukup
Gejala dan tandanya :
Ø  Perasaan limbung
Ø  Pandangan berkunang-kunang dan telinga berdenging
Ø  Lemas, keluar keringat dingin
Ø  Menjadi tidak ada respon yang biasanya berlangsung beberapa menit
Ø  Denyut nadi lambat
Cara penanganan :
·        Baringkan penderita dengan tungkai ditinggikan
·        Longgarkan pakaian
·        Usahakan penderita menghirup udara segar
·        Periksa cedera lainnya
·        Beri selimut agar badannya hangat
·        Bila pulih, istirahatkan beberapa menit. Bila tidak, maka periksa napas dan nadi, serta posisikan stabil.

Paparan Panas
           Kedaruratan medis karena paparan panas dapat berupa Kejang Panas, Kelelahan Panas, dan Sengatan Panas.
A.      Kejang Panas
       Gangguan ini berupa kejang disertai nyeri pada otot yang terjadi saat melakukan kegiatan fisik, misal bermain bola dan berlari. Umumnya menyerang otot tungkai dan otot perut. Hal ini terjadi akibat kehilangan cairan dan elektrolit dalam tubuh yang cukup besar melalui keringat. Penderita umumnya sadar dan berkeringat, serta suhu tubuh normal.
Gejala dan tandanya :
Ø  Kejang pada otot tungkai dan otot perut disertai nyeri
Ø  Kelelahan
Ø  Mual
Ø  Mungkin pingsan
Cara penanganan :
·        Pindahkan penderita ke tempat sejuk
·        Baringkan sampai kejangnya hilang
·        Beri minum penderita (Oralit / sejenisnya)
·        Rujuk ke fasilitas kesehatan apabila kejang tidak berhenti

B.       Kelelahan Panas
        Kondisi yang tidak vit pada saat melakukan aktifitas dengan lingkungan yang suhu udaranya tinggi mengakibatkan terganggunya aliran darah, juga kehilangan cairan dan elektrolit yang berlebih sampai sistem sirkulasi terganggu.
Gejalanya :
Ø  Pernapasan cepat dan dangkal
Ø  Nadi lemah
Ø  Kulit terasa dingin, keriput, lembap, dan selaput lendir pucat
Ø  Pucat, keringat berlebihan
Ø  Lemah
Ø  Pusing, respon menurun
Ø  Lidah kering dan haus
Cara penanganan :
·        Baringkan penderita di tempat yang teduh
·        Longgarkan pakaian yang mengikat
·        Tinggikan tungkai penderita 20 – 30 cm
·        Beri minum bila penderita sadar

C.       Sengatan Panas
        Terjadi akibat kegagalan sistem pengaturan suhu. Tubuh penderita sudah tak mampu lagi untuk mengeluarkan kelebihan panas sehingga suhu tubuh menjadi terlalu tinggi dan berbahaya bagi keselamatan penderita.
        Masalah ini menjadi lebih kompleks bila penderita tak lagi berkeringat. Sengatan panas dapat mengancam jiwa.
Gejala dan tandanya :
Ø  Pernapasan cepat dan dalam
Ø  Nadi cepat dan kuat diikuti nadi cepat tapi lemah
Ø  Kulit kering, panas, kemerahan
Ø  Pupil mata melebar
Ø  Hilang kesadaran
Ø  Kejang umum / gemetar pada otot
Cara penanganan :
·        Turunkan suhu tubuh penderita secepat mungkin
·        Letakkan kantung es pada ketiak, lipatan paha, belakang lutut, dan sekitar mata kaki, serta di samping leher
·        Bila memungkinkan, masukkan penderita ke dalam bak berisi air dan tambahkan es ke dalamnya

PERTOLONGAN PERTAMA


Adapun langkah-langkahnya :
1.       Pastikan keselamatan. Apakah aman bagi penolong maupun korban.
2.       Tanya kronologis kejadian.
3.       Perkenalkan diri dan minta izin kepada orang lain untuk melakukan pertolongan.
4.       Meminta bantuan Puskesmas / Klinik / Rumah Sakit terdekat.
5.       Memakai alat pelindung :
ü  Sarung tangan dari karet
ü  Masker
ü  Tandu
ü  Kacamata pelindung
ü  Baju pelindung
6.       Lakukan respon ASNT (Awas, Suara, Nyeri, Tidak respon).
Terdiri dari respon jarak jauh dan jarak dekat, misalnya menepuk pipi, menekan tulang rusuk, serta memeriksa kelainan pada tulang leher.
7.       Memberikan jalan napas dengan cara Tekan Dahi Angkat Dagu.
8.       Periksa benda asing yang mungkin ada di dalam mulut.
9.       Periksa napas dengan teknik Lihat Dengar Rasakan.